Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan saat menandai dimulainya sensus penduduk di Provinsi Papua Barat
Manokwari.M.ID – Petugas sensus dan koordinator sensus kecamatan (Koseka) pada Sensus penduduk 2020 yang akan dilaksanakan pada Bulan September ini, telah melakukan Rapid test dan saat melakukan pendataan mematuhi protokol kesehatan.
Hal ini dikatakan Kepala BPS Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia pada Kick off sensus Penduduk September 2020, Selasa (1/9/2020), hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan covid-19 di Papua Barat.
“Kita sadari bersama bahwa SP September ini dilaksanakan di tengah Pandemi Covid-19. Oleh karenanya, semua petugas sensus dan koseka yang akan mendata ke lapangan telah menjalani rapid test untuk memastikan bahwa mereka sehat. Selain itu, dalam upaya pencegahan penularan Covid-19, petugas lapangan SP2020 tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat dengan menggunakan masker, face shield, dan hand sanitizer,” ujarnya.
Dalam pelaksanan SP September, BPS tidak bekerja sendiri. Di Papua Barat, gelaran SP September melibatkan sebanyak 1.491 Petugas Sensus (PS) yang direkrut dari berbagai kalangan masyarakat seperti pegawai distrik, mahasiswa, dan guru. Selain itu juga, sebanyak 314 Koordinator Sensus Kecamatan (koseka) dan 67 orang petugas Task Force (TF).
“Mereka akan bekerja mulai dari tanggal 1 – 30 September 2020; mendata dari rumah ke rumah dan memastikan tidak ada penduduk yang lewat cacah. Mereka akan menggunakan atribut resmi petugas SP2020, yaitu rompi SP2020, name tag, dan surat tugas dari BPS Kabupaten dan Kota,” Lanjut Maritje.
Seperti diketahui, Pelaksanaan Sensus penduduk September 2020 dilakukan secara manual untuk mendata mereka yang belum berpartisipasi dalam SP Online. SP2020 sendiri sebenarnya telah dijadwalkan akan dilaksanakan pada Juli lalu, namun harus tertunda karena Pandemi Covid-19.
Sensus Penduduk Online yang sedianya dimulai 15 Februari hingga 31 Maret, diperpanjang hingga 29 Mei 2020 karena Pandemi Covid-19.
“Namun, kita patut berbangga karena di tengah musibah tersebut, capaian SP Online cukup membanggakan. Di Papua Barat, sebanyak 60.223 penduduk Papua Barat (atau sekitar 6,13 persen dari penduduk Papua Barat) telah berpartisipasi dalam SP Online,” tandasnya.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan saat menandai dimulainya sensus penduduk di provinsi tersebut pada acara kick off sensus penduduk yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS), meminta dukungan masyarakat Papua Barat dalam pelaksanaan SP2020.
“Sensus Penduduk akan dilaksanakan selama satu bulan penuh dari tanggal 1 hingga 30 September 2020. Saya menghimbau masyarakat penerima petugas secara baik, berikan data secara lengkap dan jujur,” harap gubernur.
Dominggus juga menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota serta semua pihak memberikan dukungan secara penuh kegiatan ini.
“Kita membutuhkan data yang tepat dan akurat, termasuk data penduduk kita hari ini. Selama ini data penduduk kita masing-masing berbeda, kita butuh data resmi BPS. Itu yang akan kita pakai,” tandasnya.