Simulasi pencoblosan di tingkat TPS yang dilaksanakan oleh KPU Manokwari
Manokwari.M.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Manokwari melaksanakan simulasi Pencoblosan Pilkada 2020 di tingkat TPS.
Simulasi yang dilaksanakan dengan melibatkan warga yang terdaftar di TPS 06 Kampung Aimasi ini dilaksanakan di Tribun demas Paulus Mandacan, Kampung Aimasi SP.3 Distrik Prafi, Sabtu (21/10/2020).
Pelaksanaan simulasi ini juga dihadiri oleh Ketua KPU Provinsi Papua Barat, Paskalis Semunya, dan Calon Bupati dan wakil Bupati Manokwari Nomor urut 2 Hermus Indou dan Edi Budoyo, juga disaksikan oleh KPU Teluk Wondama, dan KPU Raja Ampat.
Ketua KPU Kabupaten Manokwari, Abdul Muin Salewe mengatakan simulasi ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.
“Di hari yang sama sebanyak 157 Kabupaten dan Kota di Indonesia bersamaan melaksanakan simulasi TPS dan simulasi pelaporan SIREKAP bersama dengan TPS 06 di Kampung Aimasi,”ungkapnya.
Ia juga menyatakan bahwa ini merupakan sejarah baru dalam pelaksanakan Pilkada Manokwari, karena ikut serta dalam simulasi serentak dengan Kabupaten/ Kota lain di Indonesia.
Berbeda dengan Pemilu sebelumnya, beberapa perbedaan akan didapati para pemilih pada pilkada tahun ini.
Hal ini disebabkan oleh Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, selain keselamatan juga mengutamakan kesehatan berupa protokol kesehatan, aman dan damai.
“Kita lihat bersama didepan kita, struktur TPS mulai dari tata letak duduk dan mekanisme didalamnya terdapat perubahan yang mencolok.
Hal inilah yang menjadi perhatian kita semua untuk diperhatikan pada pelaksanaan Pilkada 9 Desember nanti,” lanjut ketua KPU Manokwari.
Dijelaskan Komisioner KPU Manokwari Devisi Teknis, Apelena Rumaikewi dalam simulasi ini terdapat 3 bilik dalam satu TPS, dua bilik untuk pemilih normal yang hasil pemeriksaan suhu badan 37,2 derajat kebawah.
Sementara 1 bilik lainnya dikhususkan bagi pemilih dengan suhu badan 37,3 derajat keatas.
Sebelum memasuki, TPS petugas keamanan melakukan penyemprotan desinfektan, memeriksa suhu tubuh seluruh petugas TPS, menggunakan masker, facesield, sarung tangan, dan memeriksa kelengkapan kotak Suara.
Selanjutnya, bagi pemilih juga dilakukan prokes yang sama, dengan diberikan sarung tangan plastik sekali pakai sebelum menunjukan KTP dan surat C pemberitahuan.
“Semua proses yang dilaksanakan di TPS dilakukan dengan tanpa bersentuhan langsung baik antara petugas TPS dan Masyarakat, maupun masyarakat dengan masyarakat,” jelasnya.
Selanjutnya, pelayanan berbeda dilakukan untuk warga yang suhu tubuh melebihi batas minimum normal.
Yakni tidak diperkenankan memasuki areal TPS dan melakukan pencoblosan di bilik khusus dengan pengawasan ketat oleh saksi dan petugas TPS.
Dalam kesempatan ini juga, dilakukan simulasi Penggunaan sirekap ditingkat TPS. Sesuai amanat KPU RI, bertujuan untuk menjawab integritas KPU sebagai penyelenggara yang langsung umum bebas dan rahasia.