
Manokwari.M.ID – Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat mendorong gerakan kemandirian pangan, pertanian organik melalui integrated farming di wilayah Papua Barat dengan menggandeng sejumlah institusi untuk ketahanan pangan di daerah.
Pada program kali ini, BI melibatkan berbagai pihak diantaranya Kepolisian Daerah Papua Barat, Kodam XVIII Kasuari, Potensi Maritim Pangkoarmada III TNI AL Sorong, Fasharkan TNI AL Manokwari, LPP RRI Manokwari, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Papua Barat, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Polbangtan Manokwari, dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Papua Barat, serta Kelompok Tani Binaan KPw BI Papua Barat dan Kelompok Tani dari Kwau.
Dikatakan Kepala BI Perwakilan Papua Barat, Rut W. Eka Trisilowati, Gerakan Kemandirian Pangan merupakan upaya bersama komponen masyarakat dan pemerintah memanfaatkan dan mengelola modal aset setempat (SDA, SDM, Sumber Daya Finansial, Sumber Daya Teknologi, dan Sumber Daya Sosial) secara berkelanjutan dengan tujuan pertema memperkuat ketahanan stok pangan dengan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki secara berkelanjutan.
Selain itu, memanfaatkan inovasi teknologi dan akses ekonomi digital untuk meningkatkan kualitas komoditas pangan, diversifikasi produk, penetrasi pasar domestik, dan peningkatan nilai tambah. Memperkuat ekosistem dan infrastruktur pendukung melalui peningkatan korporatisasi, penguatan kapasitas SDM, perluasan akses pembiayaan, perluasan distribusi dan akses pangan masyarakat. Serta, meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat dengan menyediakan produk pangan yang bermutu dan lebih terjangkau harganya.
“Untuk pertama kalinya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat bermitra bersama Kodam Kasuari XVIII, Polda Papua Barat, Armada III Sorong, dan Fasharkan TNI AL Manokwari melaksanakan pelatihan praktek lapangan pertanian berbasis organik melalui integrated farming sekaligus melakukan tahapan pilot project demplot integrated farming organik di masing-masing lahan yang dimiliki Kodam Kasuari XVIII, Polda Papua Barat, Armada III Sorong, dan Fasharkan TNI AL Manokwari,” ujar Kepala Perwakilan BI, Selasa (13/10/2020).
Dalam pelatihan dimaksud Bank Indonesia bekerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten dan mendatangkan nara sumber utama Duta Petani Muda Nasional 2018 Sdr. Gestianus Sino dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berhasil mengembangkan pertanian organik melalui integrated farming.
“Ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat terus memperkuat sinergisitas/kemitraan dengan Pemerintah Daerah, Lembaga, swasta/kelompok masyarakat, perbankan/lembaga keuangan/Koperasi, dan Perguruan Tinggi untuk terus menggalakan Gerakan Kemandirian Pangan untuk mengawal momentum perbaikan ekonomi pasca pandemi COVID-19, menjaga inflasi yang rendah, menciptakan lapangan pekerjaan, dan menjaga ketahanan stok pangan,” jelasnya lagi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Papua Barat, Muhammad Lakotani menyebutkan Provinsi Papua Barat memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BI dan seluruh pihak dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan di daerah.
” Saya bangga karena ada lembaga lain dalam hal ini Bank Indonesia yang peduli dan selalu bersinergi dengan bapak/ibu semua untuk mendukung kemandirian pangan dengan pendekatan pertanian organik melalui integrated farming dalam rangka peningkatan ekonomi Papua Barat,” Kata Wagub dalam sambutan pembukaannya.
Pada pelatihan ini, Peserta bukan hanya diberikan pemahaman berupa materi tetapi juga praktek lapangan di lokasi yang disediakan oleh Kodam XVIII Kasuari dan Polda Papua Barat.
(TRY)