Jelang Musda III Golkar Papua Barat, Lamberthus Jitmau gelar rapat dengan pendukung dari unsur DPD Kabupaten/ Kota, ormas pendiri, didirikan dan sayap partai Golkar tingkat Provinsi Papua Barat
Jakarta.M.ID – Gelaran MUSDA III Partai Golkar Provinsi Papua Barat memasuki babak akhir. Setelah mengalami penundaan sebanyak 3 kali, DPP telah memberi lampu hijau untuk pelaksanaan MUSDA yang bertempat di Aula DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta Barat.
Dalam surat nomor: B-277/GOLKAR/VIII/2020 tanggal 3 agustus 2020, DPP memerintahkan kepada DPD Partai Golkar Provinsi Papua Barat untuk melaksanakan MUSDA pada tanggal 8-10 Agustus di Aula DPP Golkar.
Dari 34 DPD Provinsi yang melaksanakan MUSDA, Papua Barat menarik perhatian karena mengalami penundaan hingga pemindahan tempat pelaksanaan dari sebelumnya di Manokwari dipindahkan atas DPP ke Jakarta.
Pemilihan Ketua DPD Provinsi sebagai agenda utama MUSDA mengerucut ke dua nama yaitu petahana Mozes Rudi F Timisela dan Ketua Golkar Kota Sorong sekaligus Walikota Sorong Lamberthus Jitmau.
Bakal Calon Ketua yang akrab disapa LJ ini telah berada di Jakarta bersama para pendukungnya untuk menghadiri MUSDA.
Untuk memantapkan persiapan, LJ menggelar rapat bersama para pendukungnya di salah satu hotel kawasan Jakarta Barat, Kamis (06/8/2020).
Victor May, Ketua DPD AMPI Provinsi Papua Barat dalam keterangannya usai rapat optimis kandidat yang didukungnya (LJ) akan memenangi perebutan kursi 01 Golkar Papua Barat.
Menurutnya, secara faktual dukungan LJ telah mencapai 12 suara dari total 19 pemegang hak suara atau 60% sehingga telah memenuhi syarat untuk langsung ditetapkan sebagai ketua terpilih dalam musda.
Ia mengklaim bahwa kemenangan LG sudah di depan mata dan saat ini tinggal menghitung jam. Hal ini karena dari 19 suara yang diperebutkan, LJ secara faktual telah mengantongi 12 suara atau 60%.
“Jadi kalkulasinya seperti ini, ada 13 suara DPD kabupaten/kota, 1 suara DPD Provinsi, 1 Dewan Pertimbangan DPD Provinsi, 1 suara DPP, 1 suara ormas pendiri, 1 suara ormas dirikan dan 1 suara organisasi sayap sehingga total 19. Sembilan kabupaten secara faktual telah menyerahkan dukungan dan secara fisik sudah bersama-sama pak LJ, ditambah kami ormas didirikan, pendiri, dan dewan pertimbangan”
“Sisanya adalah 4 DPD kabupaten yang infonya ada disebelah (kubu Mozes Rudi F. Timisela) , ditambah suara provinsi yang dipegang sendiri bung RT. Ormas sayap kemungkinan draw, sedangkan DPP baru akan menyatakan posisi di arena saat hari H. Jadi praktis suara bung RT cuma 4 kabupaten plus 1 provinsi,” ungkapnya.
Ia mengklaim, walaupun diputar balik bagaimanapun, LJ tetap jauh lebih unggul. Bahkan menurutnya lobby politik yang dilakukan oleh kubu LG masih bisa menarik satu lagi dukungan, sehingga praktis tersisa kurang dari 30% suara (diluar DPP)
Sehingga kata Victor, Mozes Rudi F. Timisela tidak bisa menjadi calon ketua karena dukungan tidak mencapai 30 persen suara.
Terlebih lagi, menurutnya arah kebijakan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto saat ini mengedepankan musyawarah mufakat, hal ini terjadi di hampir seluruh musda provinsi disepakati 1 calon yang langsung ditetapkan.
“Dengan melihat peta dukungan sudah pasti DPP akan ke LJ. Jadi pertarungan ini sebenarnya sudah berakhir bahkan sebelum musda dimulai,” ujar mantan Ketua DPP Golkar periode 2014-2019 ini.
Sementara Ketua DPD Golkar Raja Ampat, Selviana Wanma yang sejak awal wacana MUSDA bergulir mantap memotori pergerakan dan komunikasi politik LJ, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan alasannya mendukung Walikota periode kedua Kota Sorong itu.
Menurutnya LJ sudah memberi bukti pengabdian kepada partai dengan torehan 7 kursi DPRD Kota Sorong dan 2 kursi DPRD Provinsi Papua Barat dari Dapil Kota Sorong.
“Ini adalah bukti tidak terbantahkan kepiawaian LJ dalam menahkodadi Partai Golkar berjaya di Papua Barat, dengan agenda politik Partai Golkar kedepan yang menargetkan memenangi pemilu, kualifikasi leader seperti LJ lah yang diperlukan partai di daerah untuk bisa memenuhi terget tersebut,” tuturnya.
Ia menambahkan, sejak awal mendampingi dan mendukung pak LJ bukan tanpa sebab.
“Ada kualifikasi leader yang menurut saya seluruhnya terdapat pada pak LJ. Dari perspektif loyalitas, LJ sangat loyal ke partai. Dari segi prestasi beliau membuktikan dengan kepiawaiannya menahkodai Golkar Kota Sorong, Golkar bisa berjaya di papua barat,” jelasnya.
Masih kata Selvi, keberhasilan LJ bukan sekedar klaim, apabila ada yang menyangsikan, maka bisa dikonfirmasi pada anggota dewan yang kini menjabat.
“Kedepan kita butuh LJ untuk golkar berjaya tidak saja di legislatif tapi juga di eksekutif, dan untuk target politik nasional DPP, kita butuh LJ LJ yang lain diseluruh provinsi,” jelasnya.
Perlu diketahui, Rapat tim LJ dihadiri oleh pimpinan DPD Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Kota Sorong, Sorong, Maybrat, Tambrauw, dan Raja Ampat.
Sedangkan dari ormas hadir Pimpinan Kosgoro 1957 Provinsi Papua Barat, SOKSI Papua Barat, DPD AMPI Papua Barat, dan Pimpinan AMPG Papua Barat. Turut hadir pula Dewan Pertimbangan DPD Provinsi Papua Barat serta LJ sebagai kandidat.