Ransiki – Kepala Distrik Tahota Dwi Ibrahim berharap pemerintah baik provinsi maupun kabupaten bisa melakukan pemerataan pembangunan hingga distrik terluar di suatu wilayah.
“Kalau di Distrik Tahota, masyarakat kami aspirasinya soal jalan poros yang sangat dibutuhkan di Kampung Semebab. Karena dari apa yang masyarakat sampaikan, mulai dari sebelum pembentukan Kabupaten Mansel itu belum dilihat,” tuturnya, belum lama ini.
Dipaparkan Ibrahim, sampai saat ini baru ada pembangunan fasilitas jalan sepanjang 1 Km di daerah tersebut.
“Itu kemarin 1 Km sudah, yang dari mata jalan posrawon. Tapi yang 8 Km belum. Makanya kami kemarin dorong untuk Kampung Semebab agar adanya pemerataan pembangunan,” ujarnya.
Selain akses jalan, Ibrahim juga mengatakan, daerah Tahota masih kekurangan tenaga pengajar.
“Untuk SD kita ada satu sekolah daj di situ empat guru yang mengajar. Sementara SMP juga ada saru sekolah dan empat orang guru. Selain itu pemahaman masyarakat juga terkait pentingnya pendidikan masih minim. Terkadang mereka lebih memilih membawa anak untuk berkebun, hanya segelintir saja yang sadar akan pentingnya pendidikan,” pungkasnya.