Manokwari.M.ID – Anggota DPR-RI daerah pemilihan Papua Barat, Jimmy Demianus Ijie mengingatkan Pemprov Papua Barat agar memberikan data yang valid terkait pengangkatan 1.283 Honorer. Menurutnya banyak nama selundupan yang muncul, tanpa pernah mengabdi sebagai honorer untuk daerah.
“Saya heran angka honorer Papua Barat membludak sampai 1.283, apakah betul ada honorer yang bekerja sebanyak itu ataukah honorer yang diselundupkan,” ujarnya kepada wartawan di Manokwari, Rabu (5/8/2020)
Dirinya menceritakan saat memimpin DPR Papua Barat, Ia hafal betul berapa banyak honorer yang bekerja di sekretariat DPRD, Namun saat ini banyak nama baru yang muncul sebagai honorer yang diangkat dari sekretariat DPR-PB, ini yang ia maksud dengan istilah honorer selundupan.
“Itu baru satu kantor, bagaimana dengan kantor-kantor lain. Bahkan ada honorer yang diangkat sebagai CPNS namun umurnya sudah lebih dari 35 tahun, saya pikir BKD harus menyeleksinya secara hati-hati karena ada potensi pelanggaran hukum disitu yang nantinya bisa menjadi permasalahan baru,” lanjut Anggota fraksi PDIP di senayan itu.
Ia menegaskan, agar honorer yang umurnya lebih dari 35 tahun agar dipindahkan ke pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) sehingga lowongan yang ada bisa diisi oleh yang lain untuk memenuhi kuota tersebut.
Meskipun, lanjut dia, mereka yang diangkat lebih dari 35 tahun merupakan pejuang pemekaran provinsi papua barat sekalipun. Seharusnya, memberikan peluang seluas-luasnya untuk putra-putri papua lainnya yang memiliki potensi.
“Kasihan juga kalau ada honor yang lebih dari 10 tahun tidak diangkat, namun ada orang yang tiba-tiba masuk dan diangkat sebagai P3K. Saya ingatkan Kepala Badan Kepegawaian agar berhati-hati dalam melakukan seleksi, saya akan perintahkan LBH saya untuk mendampingi mereka (honorer) yang merasa dirugikan untuk menempuh jalur hukum,” Tegas Ijie.
Mantan ketua DPR-PB itu membeberkan, modus yang dilakukan adalah mereka melapor di BKAN bahwa honorer di Papua barat ada 1.283, dengan menyebutkan angka terlebih dahulu kemudian mereka mencari orang untuk mengisi jumlah tersebut.
“Jangan sampai karena tidak mampu bersaing dijalur formal lalu memanfaatkan honorer sebagai peluang,” tandas dia.
Seperti diketahui, Jimmy Ijie sendiri sangat keras berbicara terkait papua dan kepentingan masyarakat, tidak terkecuali dengan hasil seleksi CPNS di wilayah pemilihannya yakni Papua barat.