
Manokwari.M.ID – Kasus positif Covid-19 di Papua Barat terus meningkat drastis dalam sepekan, Organisasi Masyarakat (Ormas) turut ambil bagian sosialisasi pelaksanaan protokol kesehatan di Masyarakat.
Sebanyak 41 titik rawan kerumunan jadi sasaran Ormas yang tergabung dalam anggota Forum Pengurangan Resiko bencana (PRB) Papua Barat bekerjasama dengan Satuan tugas percepatan penanganan Covid-19 Provinsi Papua Barat.
Sedikitnya 48 Ormas telah melakukan pertemuan, Selasa (29/9/2020) disalah satu Hotel di Manokwari, untuk membahas rencana aksi mereka yang akan dimulai pada 4 November 2020 mendatang.
Dikatakan Ketua Forum PRB Papua Barat, Wayan Patiyasa, saat ini penyadaran masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan bukan hanya peran Pemerintah, TNI, dan Polri saja.
“Semua pihak memiliki tanggungjawab yang sama, kami dari forum pengurangan resiko bencana Papua Barat coba untuk menggandeng Organisasi masyarakat, organisasi agama, dan organisasi perempuan dalam rangka membantu pemerintah menangani Covid-19 dengan apa yang kita bisa,” jelas Wayan pada wartawan.
Menurutnya, cara terbaik untuk menurunkan angka penularan covid-19 yakni dengan mendisiplinkan diri patuh pada protokol kesehatan. Dia berharap, dengan terus diberikan sosialisasi kesadaran masyarakat akan terus meningkat.
“Peran ormas nantinya berupa aksi turun langsung ke sejumlah titik jalan yang sudah disepakati untuk memberikan pendidikan dan pembelajaran terkait protokol kesehatan kepada pengguna jalan di Manokwari,” Lanjut dia.
Lebih lanjut, Dipaparkan oleh Sekjen Forum PRB Papua Barat, Napoleon Fakdawer, Setiap ormas akan menurunkan 10 anggotanya untuk ikut ambil bagian dalam sosialisasi Ayo pakai masker di Papua Barat.
“Setiap ormas akan menurunkan 10 sampai 20 anggotanya untuk ikut menyukseskan aksi ini, hal ini juga dimaksudkan untuk mengawali sanksi tegas yang diberikan oleh pemerintah melalui operasi yustisi, yang berlandaskan pada Pergub maupun Perbup nantinya,” Jelas Fakdawer.
Napoleon berharap, Edukasi yang sifatnya terus menerus akan membuat masyarakat terbiasa sebelum tindakan preventif dilakukan.
(TRY)