Manokwari.M.ID – Sebanyak 5.510 unit rumah dari program bedah rumah, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di Papua Barat telah mencapai 60.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Wilayah Papua 2, Yance Pabisa menegaskan program BSPS ini dilakukan dengan metode padat karya. Tujuannya untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.
Sampai saat ini, penyaluran anggaran Program BSPS telah mencapai 100 persen, dimana dalam aturannya pekerjaan telah mencapai 30 persen maka pencairan anggaran bisa dilakukan penuh.
“Kalau anggarannya sudah 100 persen tersalurkan tetapi dalam pelaksanaan fisiknya sudah mencapai 60 persen, karena disalurkan melalui Bank. Masyarakat menerima tidak dalam bentuk uang melainkan bahan bangunan yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah,” jelas Yance Pabisa.
Bantuan BSPS di Papua Barat dibagi dalam dua kategori, yakni wilayah perkotaan mendapat stimulan 21 juta rupiah setiap unit rumah, sementara untuk wilayah kepulauan dan daerah terpencil mencapai 37,5 juta rupiah setiap unitnya.
Salah satu wilayah di Manokwari yang masuk dalam program BSPS 2020 Papua Barat dan telah disalurkan bantuan program tersebut adalah Kampung Dobut dan 4 calon kampung pemekarannya, Distrik Manokwari Selatan, sebanyak 50 Unit rumah tersebar di Kampung Kuswor, Dobngey, Kawanua, dan Mpitritbow.
“Diharapkan dengan bantuan sebesar Rp. 21 juta per unit rumah ini masyarakat bisa lebih bersemangat dalam membangun hunian yang layak huni,” Lanjut dia.
Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, yang melakukan peresmian dengan pemakuan seng, Rabu (30/9/2020), berharap, dalam pemanfaatan program BSPS dikampung Dobut dapat terselesaikan dengan baik.
“Masyarakat harus memanfaatkan baik bantuan dari pemerintah pusat melalui BP2P wilayah Papua 2 ini, agar bisa memberikan kenyamanan dan rumah yang layak huni bagi masyarakat sendiri,” pesan Gubernur.
(TRY)
